Adu Cepat 3 LRT Sambut Asian Games 2018, Siapa Jawaranya?
Foto: proyek LRT Jabodetabek (Agung Pambudhy-detik)
Jakarta -Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
tengah membangun moda transportasi massal berbasis kereta ringan (Light
Rail Transit/LRT) untuk menyambut pagelaran olahraga negara-negara Asia
atau biasa disebut Asian Games 2018. Proyek ini juga dirancang untuk
mengurai kepadatan lalu lintas. Setidaknya dirancang 3 proyek LRT yang disiapkan untuk pagelaran Asian Games, di antaranya LRT Jabodetabek, LRT dalam kota Jakarta, dan LRT Palembang.
Jakarta dan Palembang sendiri pada tahun 2018 akan menjadi tuan rumah Asian Games. Untuk tanggung jawab, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membiayai proyek LRT Jabodetabek yang dikembangkan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sepanjang 42,1 Kilometer (Km) dan LRT Palembang yang dikembangkan oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sepanjang 23 Km.
Meski LRT Jabodetabek rute Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas telah groundbreaking lebih dahulu pada tanggal 9 September 2015 dari pada LRT Palembang, namun LRT Palembang memiliki progres pekerjaan fisik di atas LRT yang dibangun oleh Adhi Karya.
"Kalau LRT Palembang sudah progres 4,2% sedangkan LRT Jabodetabek baru 2%. Kalau yang DKI, sebaiknya ditanyakan langsung ke Pemprov," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Joice Hutajulu, kepada detikFinance, Minggu (6/3/2016).
Alasannya, LRT Jabodetabek harus dilakukan sinkronisasi dengan sistem dan jalur LRT dalam kota DKI Jakarta yang bakal dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo atau Jakpro. Pembahasan singkronisasi ini pada Jumat kemarin (4/3) sempat dihentikan karena Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama masih berbeda pandangan tentang standar kereta yang dipakai.
Meski LRT Palembang lebih unggul dari sisi progres, Joice mentargetkan proyek LRT Jabodetabek senilai Rp 23,81 triliun dan Palembang senilai Rp 11,49 triliun yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bisa rampung pada Semester-I 2018 atau sebelum pagelaran Asian Games.
"Intinya semua diharapkan selesai sesuai target. Palembang lebih cepat karena tidak perencanaan yang berbarengan. Kalau Jabodetabek kan perlu koordinasi dan harmonisasi terhadap beberapa rencana yang berjalan," sebutnya.
Selain itu, ada potensi rute Bekasi Timur-Cawang sedikit terganggu karena jalur LRT bersinggungan dengan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebagai solusi, jalur LRT digeser sehingga berpotensi membutuhkan waktu untuk pembebasan lahan.
Sementara itu, tujuh rute LRT dalam kota DKI yang menjadi tanggungjawab Pemprov DKI Jakarta sama sekali belum ada tanda-tanda bakal dimulai. Saat ini, LRT DKI masih tahap studi kelayakan (Feasibility Study/FS) yang dilakukan oleh Jakpro.
"Masih menunggu hasil FS dari Jakro. Jadi belum ketahuan (kapan groundbreaking) karena semua bergerak berdasarkan FS," kata Kepala UPT LRT Dishubtrans DKI Jakarta, Emmanuel Kristanto kepada detikFinance.
Jadi LRT manakah yang paling cepat jadi sebelum pagelaran Asian Games 2018?
sumber : http://finance.detik.com/read/2016/03/06/183032/3158657/4/adu-cepat-3-lrt-sambut-asian-games-2018-siapa-jawaranya?f9911023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar